a. Film pendek eksperimental
Film pendek yang digunakan sebagai bahan eksperimen atau ujicoba, di
Indonesia jenis film ini sering dikategorikan sebagai film indie.
b.Film pendek kommersial
Film pendek yang diproduksi untuk tujuan komersil atau memperoleh keuntungan contoh : iklan, profil perusahaan (company profile)
c. Film pendek Layanan masyarakat (public service)
Film pendek yang bertujuan untuk layanan masyarakat , Biasanya ditayangkan di media massa (televisi).
Contoh: untuk penyuluhan bahaya narkoba, disiplin lalu lintas dan sebagainya.
d.Film pendek Entertainment / hiburan
Film pendek yang bertujuan komersil untuk hiburan. Film ini banyak kita jumpai di Televisi dengan berbagai ragamnya.
contoh : Mr.Bean, kartun dsb.
Film pendek
Sabtu, 08 Juni 2013
Tahap pembuatan film pendek
Tahap pembuatan secara garis besar dibagi 3 yaitu:
a) Tahap pra produksi
Pada tahapan ini terdapat hal-hal yang diperlukan untuk sebuah proses pembuatan film pendek antara lain:
a) Tahap pra produksi
Pada tahapan ini terdapat hal-hal yang diperlukan untuk sebuah proses pembuatan film pendek antara lain:
- Ide cerita
- Skenario
- Breakdown Skenario
- Rencana Biaya
2
Biaya adalah hal yang sangat vital untuk kelangsungan proses produksi sebuah pembuatan film pendek ini.- Mencari Tim Produksi
Definisi film pendek
Film pendek ialah film fiksi termasuk sebuah karya animasi yang memiliki durasi tayang tidak lebih dari 60 menit. Ada pula film dokumenter pendek adalah film non fiksi dengan muatan utama dokumentasi, informasi dan pengetahuan yang memiliki durasi tayang tidak lebih dari 60 menit.
Jumat, 15 Maret 2013
sejarah film pendek
Istilah film pendek mulai populer sejak tahun 50-an, sedangkan alur perkembangan film pendek dimulai dari Jerman dan Perancis. Para penggagas film pendek itu ialah Manifesto Oberhausen di Jerman dan kelompok Jean Mitry
di Perancis. Kemudian muncul Oberhausen Kurzfilmtage yang sekarang
menjadi festival film pendek tertua di dunia, tepatnya di kota
Oberhausen sendiri. Tidak menunggu waktu yang lama Paris
pun menjadi saingan dengan kemunculan Festival du Court Metrage de
Clermont-Ferrand yang diadakan tiap tahun. Festival-festival film pendek
di Eropa
menjadi ajang eksibisi utama yang sarat pengunjung, apalagi didukung
dengan munculnya cinema house bervolume kecil. Masyarakata pun dapat
menyaksikan pemutaran fil-film pendek ini di harmpir setiap sudut kota
di Eropa.
Di Indonesia film pendek sampai sekarang masih menjadi sosok yang termarjinalkan dari sudut pandang pemirsa.
Film pendek Indonesia mulai muncul di kalangan pembuat film Indonesia
sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para film-enthusiasts
di era tahun 70-an bisa dikatakan cukup baik dalam membangun atmosfer
positif bagi perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan, Dewan Kesenian
Jakarta mengadakan Festival Film Mini
setiap tahunnya semenjak tahun 1974, dimana format film yang diterima
hanyalah seluloid 8mm. Tapi, sangat disayangkan di tahun 1981 Festival
Film Mini berhenti karena kekurangan dana.
Tahun 1975 mulai muncul Kelompok Sinema Delapan
yang dimotori Johan Teranggi dan Norman Benny. Kelompok ini secara
simultan terus mengkampanyekan pada masyarakat bahwa seluloid 8mm dapat
digunakan sebagai media ekspresi kesenian. Hingga di tahun 1984
munculnya hubungan internasional diantaranya dengan para filmmaker Eropa
terutama dengan Festival Film Pendek Oberhausen. Hal itu, membuat film
pendek mulai berani unjuk gigi dimuka dunia. Keadaan ini memancing
munculnya Forum Film Pendek di Jakarta, yang berisikan para seniman,
praktisi film, mahasiswa dan penikmat film dari berbagai kampus untuk
secara intensif membangun networking yang baik di kalangan pemerhati
film.
Tapi, tetap saja hal itu tidak berlangsung lama karena Forum Film
Pendek hanya bertahan selama dua tahun saja. Secara garis besar, keadaan
film pendek di Indonesia memang dapat dikatakan ironis. Karena film
pendek Indonesia hampir tidak pernah tersampaikan ke pemirsa lokal-nya
secara luas karena miskinnya ajang-ajang eksibisi dalam negeri. Tetapi
di sisi lain, di dunia internasional film pendek Indonesia cukup mampu
berbicara dan eksis. Dari sejak karya-karya Slamet Rahardjo, Gotot
Prakosa, Nan T. Achnas, Garin Nugroho, sampai ke generasi Riri Riza dan
Nanang Istiabudi.
Selasa, 12 Maret 2013
pengertian film pendek
Film pendek ialah salah satu bentuk film paling simple dan
paling kompleks. Di awal perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan
oleh comedian Charlie Chaplin.
Secara teknis film pendek merupakan film yang memiliki durasi dibawah
50 menit. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan
bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat
bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang
penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung
efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut
menciptakan cara pandang-cara pandang baru tentang bentuk film secara
umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi
perkembangan sinema.
Pada hakikatnya film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya.
Pada hakikatnya film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)